Jumat, 30 September 2011

Marzuki Alie Digoyang! 30-Sep-2011

KabarIndonesia - Posisi Ketua DPR RI Marzukj Alie terancam! Itu terjadi karena Selasa (27/9) pagi sekitar 500 massa  Laskar Nazaruddin mendemo Gedung Kejaksaan Agung,Jakarta menuntut pencabutan SP3 yang diperoleh Marzuki Alie atas korupsi proyek Optimalisasi pabrik PT.Baturaja saat ia menjadi direktur  dalam  periode 1997-2001. Laskar Nazaruddin yang dipimpin Korlap Joha menyampaikan tuntutan sebagai berikut: Pertama, cabut SP3 Marzuki Alie. Kedua, Tangkap Marzuki Alie.
Ketiga, Sita harta kekayaan Marzuki Alie. Keempat, KPK harus ambil alih kasus korupsi Marzuki Alie. Johan mempertanyakan keputusan Kajati Sumatera Selatan yang sudah menetapkan tiga tersangka, yaitu Marzukie Alie yang kini menjabat Ketua DPR RI; kedua, Kepala Departemen Niaga Azam Azman Natawijaya; dan ketiga, Direktur Teknik Darusman. Namun, mengapa semua itu saat ini menguap? Ketiga orang di atas diduga keras melakukan korupsi sebesar 120 miliar dari total anggaran Rp 600 miliar proyek optimalisasi. Kasus korupsi tersebut sempat akan disidangkan, anehnya tiba-tiba kasus menghilang bahkan kemudian di-SP3kan (Surat Penghentian Penyidikan Perkara) setelah sempat mencuat menjadi berita heboh di surat kabar nasional dan lokal. Johan, yakin, keluarnya SP3 oleh Kejaksaan Agung terkait kasus yang melibatkan korupsi Marzuki Ali dinilai adanya intervensi kekuasan sehingga harus dibatalkan. Ini tentu rasa keadilan di tengah masyarakat, karena sudah jelas Negara dirugikan ratusan miliar rupiah?
Foto: indonesiatoday.in  


http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik):
redaksi@kabarindonesia.com

Partai Belanda Permasalahkan Situasi HAM Indonesia

                                               Partai Belanda Permasalahkan Situasi HAM Indonesia
KabarIndonesia - Rabu (28/09) parlemen Belanda membahas Kesepakatan Kemitraan dan Kerja Sama Uni Eropa-Indonesia tahun 2009. Kesepakatan baru diterapkan jika diratifikasi semua 27 negara anggota Uni Eropa. Hingga sekarang 15 negara anggota telah meratifikasinya. Belanda diharapkan bisa merampungkan proses ratifikasi pertengahan tahun 2012. Namun dua partai menentang. Mereka merujuk situasi HAM di Indonesia.
Sementara mayoritas anggota parlemen Belanda mendukung ratifikasi, dua partai, Partai Sosial SP serta Partai untuk Kebebasan PVV pimpinan Geert Wilders menentang. Indonesia, kata mereka, tidak cukup berbuat memberantas korupsi dan bersalah atas pelanggaran hak-hak asasi manusia.

Jumat, 23 September 2011

OH IBU

Sebening tetesan embun pagi
Secerah sinarnya mentari
Bila ku tatap wajah mu ibu...
Ada kehangatan didalam hati ku...

Air wudhu selalu membasahi mu...
Ayat suci selalu dikumandangkan..
Suara lembut penuh keluh dan kesah
Berdoa untuk putra putri nya

Oh ibi ku..
Engkau lah wanita...
Yang kucinta selama hidupku....
Maafkan anak mu bila ada salah...
Pengorbanan mu tanpa balas jasa...

Ya Allah sayangi dirinya...
Seperti menyangiku
Berilah iya ketabahan didunia juga diakhirat...

INILAH HIDUPKU, INILAH AKU


       Perkenal kan nama saya sakinah saya terlahir dari pasangan M.Ropi dan Maliah tempat tanggal lahir saya Palembang,31 januari 1995 usia saya sekarang 16 tahun dan sekarang saya duduk di bangku SMA dan bersekolah di SMA Negeri 3 Unggulan Kayuagung.
      Pada waktu SMP tepat nya saya duduk dikelas tujuh semester dua saya merasa kan sakit perut berhari-hari saya menahannya.akhirnya saya dibawa ke dokter praktek NAZORI,dokter memponis saya tulang pinggul bagian belakang ret ak tapi saya tidak percaya dengan apa yang dikatakan dokter akhirny dokter menyuruh saya untuk berobat kerumah sakit Muhammad Hoesin Palembang.dan dokter disana mengataka tidak ada penyakit apa-apa dan dokter member obat untuk menahan rasa sakit.
Setelah beberapa bulan penyakit itu kambuh lagi dan saya dibawa ke praktek dokter Imam dan dokter Imam pun binggung karena melihat di perut saya,karena ada benjolan seperti bola pimpong yang besar berjalan di perut saya,akhirnya dokter Imam menyuruh  saya dan ibu saya kedokter spesialis penyakit kandungan yang bernama dokter Fanhar dan setelah di periksa dokter dan dokter menyatakan ada tumor atau kista sebesar biji jeruk nipis di rahim saya.